Senin, 07 Januari 2013

Marketing Unik nggak pake Duit ala Penjual Bubur Ayam

Marketing nggak pake Duit ?  Ternyata ada, mari kita simak Marketing Unik nggak pake Duit ala Penjual Bubur Ayam
Pak Firman, merupakan orang yang ke-ratusan juta atau bahkan mungkin ke-semilyar yang membuat usaha bubur ayam. Jenis usaha yang sangat common dan cara menjajakan yang juga sama common nya dengan usaha bubur ayam yang lain. Beliau ini jualan di Jl. PHH Mustofa bersebelahan dengan Surapati Core (Sucore) Bandung. Pesaing terdekat bubur ayam Pak Firman adalah pedagang bubur ayam lain yang hanya berjarak 100 meter dari gerobaknya. Oh ya, Pak Firman baru memulai usaha bubur ayam ini 2 bulan sebelum lebaran Idul Fitri kemarin. Sementara pesaing terdekatnya jauh lebih lama dari itu. Sangat logis jika pesaing terdekat Pak Firman pelanggannya lebih banyak, karna lebih dulu eksis dan dikenal masyarakat disana. Tapi yang justru terjadi adalah usaha bubur ayamnya lebih laris manis dibanding pesaiang terdahulu bahkan sedari awal ia memulai. Padahal rasa bubur ayam keduanya tidaklah jauh berbeda. Harga pun hampir sama.

Marketing ala Penjual Bubur Ayam
Ini dia kunci sukses marketing bubur ayam pak Firman. Ia selalu menyambut calon pelanggannya dengan senyuman lebar tulus dan obrolan PDKT yang mengalir hangat. Bukan sekedar basa-basi yang basi. Dari awal pertemuan kami sudah bisa cerita macam-macam dan ketawa-ketiwi bersama. Ia berusaha mengenal setiap pelanggannya. Waw hebat. Bahkan beliau sangat senang memperkenalkan antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lain. Saya dikenalkan dengan orang yang ternyata deket rumah dan sama-sama baru punya anak. Bertambah teman deh..Beliau juga sering terlihat ikut mengobrol dengan para pelanggan. Saya yang sangat senang dengan keramahtamahan beliau, obrolan beliau yang bukan sekedar basa-basi yang basi, membuat saya menjadi loyal tidak peduli harus membayar berapa untuk semangkok bubur ayam buatannya.

Saat saya bertanya: "Kenapa pak, jualan bubur?". Jawabannya sangatlah sederhana: "Ya, karna saya seneng banget makan bubur ayam." sambil tersenyum girang. Ia senang dengan apa yang ia jalani . Ia mengejawantahkannya dalam perilaku yang menyenangkan pelanggannya secara langsung. Ia bahkan rela berlari-lari girang seperti anak-anak mengantarkan sendiri pesanan bubur ayam ke pelanggan yang menunggu di mobil-mobil mereka, tidak ketinggalan dengan ketawa ramahnya. Sekarang dagangan beliau jadi cepat habis dan diburu. Makin pagi datang makin baik kalau tidak mau kehabisan. Pelanggannya sekarang banyak yang bermobil padahal tempatnya tidak menggunakan sejenis kanopi (atap) gitu, alias kalau panas ya panas. Hebat.

Mudah ya, so simple, so easy. Pak Firman meningkatkan sales produknya tanpa uang dengan hasil yang luar biasa. Thanks Pak Firman for the inspiration :)

source : http://agungkurnia1.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar